Inilah Manfaat Madu Yang Terungkap Oleh Kedokteran Modern

@
Manfaat Madu bagi kesehatan tubuh. Manusia telah menggunakan madu untuk pengobatan, sejak zaman kuno. Salah satu mitos yang populer di masyarakat adalah bahwa para peternak lebah bisa hidup lebih sehat dan berusia panjang, melebihi yang lain. Madu adalah makanan paling manis di dunia ternyata mengandung nutrisi yang tidak ada bandingnya. Seluruh manfaat pengobatan dapat diperoleh dari madu.
manfaat madu bagi kesehatan

Para ahli sejarah menyebutkan bahwa Phytagoras hidup dalam usia lebih dari 90 tahun. Makanan pokoknya sehari-hari terdiri dari roti dan madu.
Madu tidaklah mendapat perhatian dari para peneliti Barat selama beberapa dekade. Baru tahun-tahun akhir ini madu menjadi perbincangan di kalangan ilmuwan Barat sebagai nutrisi pengobatan dan menjaga stamina. Padahal, para ahli kesehatan Islam sudah membahasnya sejak berabad-abad yang lalu. Salah satu ilmuwan Barat Jennifer Eddy, Profesor di The Wisconsin-Madison University’s School of Medicine and Public Health, AS mengaku bahwa dia mulai mencoba terapi madu setelah segala pengobatan gagal. Sejak dia memakai madu, penggunaan semua jenis antibiotik (untuk luka diabetes) dia hentikan dan ternyata berhasil.
Cek berbagai macam Obat Herbal berbahan dasar Madu

Diskusi tentang madu mendapat banyak perhatian dalam artikel-artikel yang dipublikasikan selama beberapa tahun belakangan ini di majalah- majalah kedokteran yang terpercaya. Hasil kutipannya adalah sebagai berikut :
  1. Bakteri Tidak Mampu Melawan Madu
    Demikian judul sebuah artikel yang dipublikasikan di Majalah Dis Lancet Infect, bulan Februari 2003 M. Dalam artikel ini, Dr. Dixon menegaskan adanya kekuatan besar di dalam madu yang mampu mengalahkan bakteri, hingga bakteri-bakteri itu tidak mampu bertahan di hadapan madu.
    Berbagai riset ilmiah menunjukkan bahwa karakteristik fisikawi dan kimiawi madu, misalnya tingkat keasaman dan pengaruh osmotic-nya, yang berperan dalam efektivitasnya membunuh bakteri. Di samping itu, madu memiliki spesifikasi anti proses peradangan.
    Hasil terakhir adalah bahwa madu melawan pembusukan oleh bakteri dan mempercepat pulihnya luka, luka bakar dan juga borok.

  2. Penggunaan Madu Sebagai Anti luka
    Dalam sebuah artikel yang dipublikasikan dalam majalah Ann Plast Surg, bulan Februari 2003, dilakukan penelitian terhadap 60 pasien berkebangsaan Belanda yang terkena bermacam-macam luka dalam, meliputi luka-luka menahun (21 pasien), luka-luka kompleks (23 pasien), dan luka-luka memar yang parah (16 pasien). Para peneliti menyatakan bahwa penggunaan madu mudah dilakukan bagi semua pasien, kecuali satu orang, membantu pembersihan luka, dan tidak terjadi efek samping apa pun dari penggunaan madu dalam pengobatan luka-luka tersebut.
    Para peneliti menyarankan dalam sebuah artikel yang dipublikasikan dalam majalah Arch Surgery tahun 2000, digunakannya madu untuk melindungi garis tepi luka-luka yang terjadi selama proses operasi pengangkatan tumor.

  3. Madu dan Luka Bakar
    Dalam rubrik “Luka Bakar” majalah Durns tahun 1996, telah dipublikasikan sebuah artikel tentang penggunaan madu untuk pengobatan luka bakar. Artikel tersebut menganjurkan penggunaan madu untuk luka bakar.

  4. Madu Kaya Kandungan Antioksidan
    Dalam studi yang dipublikasikan pada bulan Maret 2003 di majalah Agric Food Chem, para peneliti membandingkan antara pengaruh konsumsi minuman jagung atau madu dengan takaran 1,5 gr/kg berat badan terhadap efektivitas antioksidan.
    Kandungan plasma antioksidan fenolic telah bertambah dengan presentasi lebih tinggi setelah mengonsumsi minuman madu dibanding setelah mengonsumsi minuman jagung. Penelitian tersebut mengindikasikan bahwa antioksidan fenolic yang ada di dalam madu memiliki daya aktif tinggi serta bisa meningkatkan perlawanan tubuh terhadap tekanan oksidasi.

  5. Madu dan Kesehatan Mulut
    Profesor Amoln menegaskan dalam sebuah artikel yang dipublikasikan oleh majalah Dentgen pada bulan Desember 2001, bahwa madu bisa memainkan peran penting dalam pengobatan penyakit-penyakit gusi, sariawan, dan berbagai gangguan mulut lainnya, hal itu disebabkan madu memiliki spesifikasi antibakteri.

  6. Madu dan Pengobatan Infeksi Selaput Lendir Akibat Radiasi
    Dalam sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam majalah Support Care Cancer, pada bulan April 2003 M, telah dilakukan terhadap empat puluh pasien yang mengidap kanker di kepala dan leher dan mereka itu membutuhkan penyinaran (radio therapy). Para peneliti berkesimpulan bahwa pemberian madu secara lokal pada saat dilakukannya radioterapi merupakan metode terapi yang efektif, serta tidak memberatkan untuk mencegah terjadinya infeksi selaput lendir di mulut.

  7. Antara Madu Dengan Infeksi Lambung (Maag) dan Tukak Lambung
    Dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam majalah Pharmacolres tahun 2001, para peneliti menyatakan bahwa madu bisa membantu pengobatan infeksi lambung. Para peneliti juga melakukan penelitian lain tentang pengaruh madu alami terhadap bakteri yang terbukti bisa menyebabkan terjadinya tukak lambung atau infeksi lambung, yang dikenal dengan sebutan bakteri pylori. Diperoleh kejelasan bahwa pemberian cairan madu dengan konsentrasi 20% bisa melemahkan bakteri tersebut di piring percobaan. Penelitian ini telah dipublikasikan dalam majalah Tropgastroent tahun 1991.

  8. Baca juga : Tips untuk mencegah penyakit maag

  9. Madu Mencegah Terjadinya Radang Usus Besar (Colitis)
    Bisakah madu mencegah terjadinya radang usus besar pada tikus ? Itulah pertanyaan yang dilontarkan oleh para peneliti di Universitas Raja Saud di Kerajaan Saudi Arabia. Pertama-tama mereka menciptakan terjadinya infeksi calon pada tikus-tikus percobaan tersebut dengan melukai tikus-tikus itu menggunakan asam asetat, setelah tikus-tikus itu diberi madu, glukosa, dan fruktosa melalui mulut dan anus selama empat hari. Para peneliti berhasil mengetahui bahwa manfaat madu bisa berperan baik dalam melindungi calon dari luka-luka yang biasa ditimbulkan oleh asam asetat.
    Rasulullah SAW pernah bersabda kepada orang yang datang kepada beliau, melaporkan bahwa saudaranya mengeluh sakit perut. Maka, beliau bersabda, “Minumkan madu kepadanya….” (HR. Muttafaqun Alaih)

  10. Madu dan Kulit Kepala
    Karena madu berkhasiat membunuh bakteri, sekaligus berfungsi sebagai antijamur dan antioksidan, serta memiliki kandungan gizi yang tinggi, maka seorang peneliti bernama Dr. Wailial telah melakukan sebuah penelitian untuk mengetahui pengaruh madu dalam mengobati dermatitis (infeksi kulit) karena minyak dan ketombe.

    Hasil-hasil penelitiannya dipublikasikan dalam majalah Eurjmealres pada tahun 2001. Dia telah mempelajari 31 pasien yang terkena infeksi kulit karena minyak yang kronis, yang mengenai kulit kepala, wajah, dan bagian depan dada. Mereka itu terdiri dari dua puluh orang pria dan sepuluh orang wanita, usia mereka berkisar antara 15-60 tahun. Penyakit-penyakit kulit yang ada pada mereka menimbulkan sisik-sisik putih di atas permukaan kulit yang kemerah-merahan. Para pasien diminta memakai cairan madu dengan konsentrasi 90% (madu yang dicampur air hangat) dua hari sekali di bagian- bagian yang terinfeksi di kepala dan wajah sambil diurut-urut pelan terus-menerus selama 2-3 menit. Madu tersebut dibiarkan selama kurang lebih tiga jam sebelum dicuci dengan air hangat. Para peneliti terus memonitor kondisi para pasien setiap hari, khususnya terkait dengan keluhan gatal, ketombe, dan rambut rontok.

    Terapi ini dilakukan selama empat pekan, ternyata masing- masing pasien merespons baik sekali terapi ini. Gatal dan ketombe mereka hilang selama satu minggu, sedangkan penyakit-penyakit kulit sembuh dalam jangka waktu dua minggu. (Artikel Asaru al- ‘Asal Tatajalla fi Ath-Thibbi Al-Hadits, Dr. Hassan Syamsu Basya, Hai’atu Al-I’jazi Al-‘Ilmi fi Al-Qur’an wa As-Sunnah, edisi kelima belas, 1424 H)

    Benar firman Allah Ta’ala, “Dari perut lebah itu keluar minuman yang beraneka ragam warnanya, di dalamnya terdapat kesembuhan bagi manusia.” (An-Nahl [16]: 69)

  11. Madu dan Pengobatan Kencing Manis
    Madu bisa menurunkan kadar gula di dalam darah para pengidap penyakit diabetes. Bukti-bukti menguatkan bahwa di dalam madu terdapat unsur oksidan yang menjadikan asimilasi gula lebih mudah di dalam darah, sehingga kadar gula tersebut tidak terlihat tinggi.
    Madu merupakan nutrisi kaya vitamin B1-B5-C, dan para pengidap diabetes sangat membutuhkan vitamin-vitamin ini. Madu mengandung kurang lebih seratus unsur berbeda yang tergolong sangat penting bagi tubuh manusia, khususnya bagi para pengidap diabetes. Manfaat madu ini bisa dipastikan berfungsi bila penyebab kencing manis bukanlah ketiadaan insulin sama sekali, melainkan sulitnya menstimulasi sel-sel yang memproduksi insulin di dalam darah. Dalam kondisi seperti ini, sesendok kecil madu - harap diperhatikan supaya madu yang diminum benar-benar alami, tanpa campuran makanan lebah yang disediakan oleh para peternak madu, misalnya gula dan jeruk yang biasa mereka sediakan untuk makanan lebah-akan menambah cepat dan besar kandungan gula dalam darah, sehingga akan menstimulasi sel-sel pankreas untuk memproduksi insulin.
    Tapi, pengidap kencing manis harus melakukan analisis darah sebelum dan sesudah meminum madu, untuk menentukan takaran yang diperbolehkan untuknya di bawah pengawasan dokter.

Demikianlah  artikel tentang Manfaat Madu Yang Terungkap Oleh Kedokteran Modern. Semoga artikel ini bermanfaat.